Kamis, 09 Juli 2015

Ngabuburit modern

MENGENAL DAN MENGETAHUI MAKNA NGABUBURITKata ngabuburit berasal dari bahasa Sunda, artinya kurang lebih menunggu saat berbuka puasa. Padahal kata dasarnya sendiri sesungguhnya tidak ada hubungannya denganpuasa. Burit berarti sore. Ngabuburit berarti menunggu sore, dan tadinya sih tidak harus bulan puasa saja. Karena buka puasa dilakukan di sore hari (maghrib) maka akhirnya ngabuburit pun dipersempit artinya menjadi: menunggu saatnya buka puasa.Istila ngabuburi berasal dari bahasa Sund dengan akar kata "burit" yang artinya sebua representasi waktu yan menunjukkan mulainyamalam hari. Nah sekarang istilah ngabuburit sudah dipakai oleh semua orang yang mengartikan nya sebagai kegiatan mengisi waktu sampai tiba saatnya berbuka puasa.Sejak kapan aktivitas ngabuburit mulai dilakukan orang? Tidak ada yang tahu secara pasti. Tapi kemungkinan besar sejak orang berpuasa di bulan Ramadhan, karena kegiatan ini memang tujuannya untuk perintang-rintang waktu, biar nggak bosen nunggu waktu buka puasa.Bahkan tren ini menjadi sebuah tradisi yang takbisa dilepaskan dari bulan Ramadan. Beragam kegiatan dilakukan selama ngabuburit,mulai dari kegiatan positif hingga kegiatan negative.Banyak kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu di sore hari alias ngabuburit. Salah satunya misalnya program pesantren kilat yang digelar selama bulan Ramadhan. Kebanyakan memang dilakukan di sore hari. Sambil ngabuburit, sekaligus juga dapat tambahan ilmu keagamaan.Tapi banyak juga aktivitas ngabuburit yang tidak ada kaitan langsung dengan nuansa keagamaan. Ya, ini sih benar-benar sekedar perintang-rintang waktu. Bisa jalan-jalan, bisa nongkrong di taman kota, baca buku, atau yanglainnya. Silakan pilih sendiri.Sebetulnya memang tidak ada aturan yang mengatur kegiatan apa saja yang boleh dilakukan pada saat ngabuburit. Hanya saja, jangan sampai kegiatan ngabuburit ini mengurangi nilai ibadah puasa kita. Ngabuburit hanyalah aktivitas tambahan pada saat menjalankan ibadah puasa.Tujuannya agar kita tidak bosen menunggu saat buka puasa. Yang namanya aktivitas tambahan tentutidak boleh mengalahkan aktivitas utama.Awal Mula Penyimpangan Ngabuburit untuk Menunggu Waktu Buka PuasaAndaikata tidak ada yang memulai mempromosikan istilah ngabuburit, apalagi itu bahasa daerah, mungkin tak ada yang mengenal istilah itu selain orang-orang Sunda (Jawa Barat). .Tetapi beberapa tahun terakhir ini istilah itu seperti sudah lekat di bibir semua warga Indonesia, terutama anak-anak muda perkotaan. Dan istilah itu popular pada saat datangnya bulan Ramadhan (bulan puasa). .Awalnya kenapa ngabuburit itu sekarang jadi popular pada ramadhan? .Ini berkaitan dengan adanya acara infotaimen di televisi swasta. Pada saat-saat Ramadhan beberapa tahun lalu, mereka mewawancarai artis-artis tentang kegiatan si artis pada saat bulan Ramadhan, dan beberapa artis yang diwawancara adalah artis-artis berasal dari sering muncul di acara infotaimen. Ya namanya artis memang tidak akan jauh kegiatannya hanya seputar wara-wiri, kumpul- kumpul dan senang-senang. .Beberapa artis pun demikian ( bila diwawancara apa kegiatannya saat menunggu buka puasa), dan hal begitu selalu berulang, entah disengaja oleh pihak acara (untuk promosi agar anak- anak muda mengikutinya) atau kebetulan memang setiap artis yang diwawancara itu biasa ngabuburit untuk menunggu saat-saat buka puasa. Wallahu a'lam. .Tak dapat dipungkiri perubahan makna dan praktek ngabuburit selaras dengan perkembangan teknologi.Melalui sosialisasi media massa yang menampilkan keelokkan panorama alam di Indonesia menjadi pemicu perubahan tradisi ngabuburit. Sudah menjadi rutinitas bagi stasiun televisi menayangkan program acara ngabuburit sebelum waktu berbuka puasa tiba. Bahkan, sebuah konser musik yang digelar sebuah perusahaan rokok terkemuka juga meng- gunakan istilah ngabuburit sebagai tema acaranya. .Alhasil, istilah ngabuburit kini seolah telah menjadi kata baku dalam pergaulan remaja saat bulan puasa tiba. Ajaran Islam sebenarnyatidak mengenal istilah ngabuburit atau apa punyang merujuk pada kegiatan serupa untuk menunggu waktu buka puasa. Jika saat ini, istilah ngabuburit kemudian dikaitkan dengan tradisi bulan Ramadan, hal ini akibat adanya proses akulturasi dalam penyebaran agam Islam. Maksudnya, ajaran Islam masuk dengan mem- perhatikan sisi tradisi lokal. Dalam hal ini adalah tradisi ngabuburit yang telah dikenal luas di tanah Sunda. .Di Arab sendiri, tidak mengenal kegiatan atau tradisi yang dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa. Meski demikian, selama tujuan ngabuburit tersebut dilakukan untuk kegiatan yang positif dan menambah nilai keutamaan beribadah puasa, maka kegiatan ngabuburit tersebut sebenarnyatidaklah masalah. Misalnya, tujuannya adalah agar bisa saling ber- silaturahim dengan diskusi dan mengaji ajaran islam lebih dalam.Ngabuburi Lemahka Moral Remaja...Fenomena ngabuburit yang salah kaprah ini tentu tidak boleh dibiarkan saja. Sebab, denganmembiarkan tradisi ini memasyarakat sama artinya dengan melegalkan generasi yang akandatang untuk me- nginterpretasikan bahwa ngabuburit adalah bagian dari manfaat puasa. Tak hanya itu, para remaja pun akan dibuat malas karena terbiasa menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal sesungguhnya Islam tak pernah mengajarkan menunggu buka puasa dengan bersenang senang, berpacaran dan menyia nyiakan waktu. Untuk itu, perlu peran serta keluarga, pemerintah, ulama dan semua elemen masyarakat meluruskan fenomena ini. .Pada intinya ngabuburi boleh dilakukan tapi denga catatan tidak mengabaika waktu dan dilakuka untuk kegiatan positif. Beriku diantaranya kegiatan ngabuburi yan diajarkan Islam, yakni mendengarkan ceramah agama,berzikir, membaca Al- Qur'an,membagi panganan (sedekah) untuk buka puasa kepada tetangga atau kerabat dekat.Media massa pun harus mendukung kegiatan positif ngabuburit. Puasa tidak sekedar menahan haus dan lapar saja, sebab Islam juga mengatur rukun puasa,manfaat puasa,keutamaan puasa, yang membatalkan puasa sampai adab berpuasa. Karena itu, peran mediamassa sangat besar untuk mengingatkan masyarakat bahwa ngabuburi itu tidak bermanfaat bagi puas kita

Sabtu, 04 Juli 2015

Manfaat Biji kurma

http://www.kabarmakkah.com/2015/07/biji-kurma-jangan-dibuang-ini-berbagai.html

Jumat, 03 Juli 2015

kegiatan ramadahan di pulau buru maluku

Ramadhan 1436 H di isi dengan kegiatan2 keagamaan, seperti mengisi kultum di masjid daar an nadwa unit baru waeapo pulau buru sudah tiga kali, pertama pada malam ke 10,kemudian malam ke 14 dan malam ke 17 yg bertepatan dengan tanggal 04 juli 2015, disamping itu juga disuruh mengisi pada acara penutupan pengajian ibu2 hari jumat sore pada tanggal 16 ramadhan atau tanggal 04 juli 2015.
Juga setiap hari setelah selesai shalat fardlu di isi dengan mengaji bareng anak anak tpq nurul hidayah, kecuali bakda baghrib yang kosong, selain itu juga mengisi ramadhan kali ini dengan agenda tarawih keliling ke masjid2 di sekitar kecamatan waeapo pulau buru maluku, di antara masjid yang sudah dikunjungi adalah masjid assalamah mako, masjid waekasar, masjid daar annadwah unit baru, masjid unit dua, masjid alhuda unit 16

Hadis2 tentang Al Qur'an

Hadits-Hadits Tentang Keutamaan Membaca Al-qu’anHadits-Hadist Tentang Keutamaan Membaca Al-Qur’anBulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur`an. Pada bulan inilah Al-Qur`an diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana dalam firman-Nya :)شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًىلِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ(البقرة: ١٨٥“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).”[Al-Baqarah : 185]Di antara amal ibadah yang sangat ditekankan untuk diperbanyak pada bulan Ramadhan adalah membaca (tilawah)Al-Qur`anul Karim. Banyak sekali hadits-hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Al-Qur`an. Di antaranya :1.      Dari shahabatAbu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengarRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.”[HR. Muslim 804]Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membaca Al-Qur`an dengan bentuk perintah yang bersifat mutlak. Sehingga membaca Al-Qur`an diperintahkan pada setiap waktu dan setiap kesempatan. Lebih ditekankan lagi pada bulan Ramadhan. Nanti pada hari Kiamat, Allah subhanahu wata’ala akan menjadikan pahala membaca Al-Qur`an sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, datang memberikan syafa’at dengan seizin Allah kepada orang yang rajin membacanya.Faidah(Pelajaran) yang diambil dari hadits :1.Dorongan dan motivasi untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an. Jangansampai terlupakan darinya karena aktivitas-aktivitas lainnya.2.Allah jadikan Al-Qur`an memberikan syafa’atkepada orang-orang yang senantiasa rajin membacanya dan mengamalkannya ketika didunia.2.      Dari shahabatAbu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengarRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :« … اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ».“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.”[HR. Muslim 804]3.Dari shahabatAn-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhuberkata : saya mendengarRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :« يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا».“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamatkelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.”[HR. Muslim 805]Pada hadits iniRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallammemberitakan bahwa surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela orang-orang yang rajin membacanya. Namun Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mempersyaratkan dalam hadits ini dengan dua hal, yaitu :–          Membaca Al-Qur`an, dan–          Beramal dengannya.Karena orang yang membaca Al-Qur`an ada dua type :–          type orang yang membacanya namun tidak beramal dengannya, tidak mengimani berita-berita Al-Qur`an, tidak mengamalkan hukum-hukumnya. Sehingga Al-Qur`an menjadihujjahyang membantah mereka.–          Type lainnya adalah orang-orang yang membacanya dan mengimani berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan mengamalkan hukum-hukumnya, … sehingga Al-Qur`an menjadihujjahyang membela mereka.Nabi shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :القرآن حجة لك أو عليك“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.”[HR. Muslim]Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan terpenting diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman Allah subhanahu wata’ala :(كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكر أولوا الألباب )“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”[Shad : 29]“supaya mereka mentadabburi”,yakni agar mereka berupaya memahami makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin bisa beramal dengannya kecuali setelahtadabbur.Dengantadabburakan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu.Jadi inilah tujuan diturunkannya Al-Qur`an :–          untuk dibaca dan ditadabburimaknanya–          diimani segala beritanya–          diamalkan segala hukumnya–          direalisasikan segala perintahnya–          dijauhi segala larangannyaFaidah(Pelajaran) yang diambil dari hadits :1.        Al-Qur`an sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya dan beramal dengannya.2.        Ilmu mengharuskan adanya amal. Kalau tidak maka ilmu tersebut akan menjadihujjahyang membantahnya pada hari Kiamat.3.        Keutamaan membaca surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran4.        Penamaan surat-surat dalam Al-Qur`an bersifattauqifiyyah.4.       Dari shahabat‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhuberkata, bahwaRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :((خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ))رواه البخاري .“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.”[Al-Bukhari 5027]Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut, yaitu : mempelajariAl-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut kepada orang lain. Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an.5.      DariUmmul Mu`minin ‘Aisyahradhiallahu‘anhaberkata, bahwaRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :((الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّلَهُ أجْرَانِ))متفقٌ عَلَيْهِ“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yangmulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya danmengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.”[Al-Bukhari4937,Muslim244]Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah orang yang bagus dan tepat bacaannya.Adapun orang yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala : pertama, pahalatilawah, dan kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami.6.      Dari shahabatAbu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhuberkata, bahwaRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :((مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ،وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِالرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَامُرٌّ))متفقٌ عَلَيْهِ .“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memilikiaroma dan rasanya pun pahit.”[Al-Bukhari5427,Muslim797]Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Karena seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, dan ia bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. Duduk bersamanya terdapat kebaikan. Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk orang lain. Dia seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun enak dan lezat.Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah kurma. Rasanyaenak namun tidak memiliki aroma yang wangi dan harum. Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-Qur`an jauh lebih utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an. Tidak membaca Al-Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana membaca Al-Qur`an, dan tidak pula berupaya untuk mempelajarinya.Perumpamaan seorang munafiq, namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Karena orang munafiq itu pada dzatnya jelek, tidak ada kebaikan padanya. Munafiq adalah : orang yang menampakkan dirinya sebagai muslim namun hatinya kafir –wal’iyya dzubillah-.Kaum munafiq inilah yang Allah nyatakan dalam firman-Nya :Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati merekaada penyakit, lalu Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkanmereka berdusta.”[Al-Baqarah : 8 – 10]Didapati orang-orang munafiq yang mampu membaca Al-Qur`an dengan bacaan yang bagus dantartil. Namun mereka hakekatnya adalah para munafiq –wal’iyyadzubillah-yangkondisi mereka ketika membaca Al-Qur`an adalah seperti yang digambarkan olehNabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam:يقرؤون القرآن لا يتجاوز حناجرهم“Mereka rajin membaca Al-Qur`an, namun bacaan Al-Qur`an mereka tidak melewati kerongkongan mereka.”Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan mereka dengan buah Raihanah, yang harum aromanya, karena mereka terlihat rajin membaca Al-Qur`an; namun buah tersebut pahit rasanya, karena jelek dan jahatnya jiwa mereka serta rusaknya niat mereka.Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an, maka diumpamakan olehRasulullah shalallahu ‘alaihi wasallamseperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi. Inilah munafiq yang tidak memiliki kebaikan sama sekali. Tidak memiliki aroma wangi, karena memang ia tidak bisa membaca Al-Qur`an, disamping dzat dan jiwanya adalah dzat dan jiwa yang jelek dan jahat.Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-Qur`an. Maka hendaknya engkau berusaha agar menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an dengan sebenar-benar bacaan, sehingga engkau seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi, rasanya pun enak.7.      Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :((إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ))رواه مسلم .“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.”[HR. Muslim 269]Memuat...

Anak soleh adalah tabungan akhirat

Ini Doanya jika Ingin Mendoakan Anak AndaKategori:FiqhDiterbitkan padaSelasa, 26 Jun 2012 09:51Dilihat:4566بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:Doa mempunyai kedudukan yang sangat agung di dalam agama Islam, ditambah lagi jika doa tersebut berasal dari orangtua untuk anaknya:Hal ini dijelaskan di dalam hadits:عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ » ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ «.Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga doa yang dikabulkan, tidak diragukan pengabulannya; doanya orangtua (maksudnya untuk anaknya), doanya seorang musafir dan doanya yang terzhalimi.” HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 596.Tunggu apa lagi wahai para orangtua…Masihkah Anda lupa atau malas untuk mendoakan anak-anak Anda yang sangat anda cintai. Sungguh, mereka sangat butuh kepada doa Anda!Jangan pernah meremehkan doa!Karena Doa dapat merubah apa yang telah ditakdirkanKarena doa dapat melawan bala dan musibah, bahkan sampai hari kiamat!عن عائشة رضي الله عنها, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يغني حذر من قدر و الدعاء ينفع مما نزل و مما لمينزل و إن البلاء لينزل فيتلقاه الدعاء فيعتلجان إلى يوم القيامة.Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan bermanfaat sikap hati-hati dari takdir Allah dan doa akan bermanfaat dari sesuatu yang telah terjadi dan dari yang akan terjadi, sesungguhnyabala akan benar-benar turun lalu dihadang oleh doa, lalu keduanya saling dorong mendorong sampai hari kiamat.” HR. Al Hakim dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab ShahihAl Jami’. No. 7739.Di bawah ini beberapa doa diambilkan dari Al Quran dan As Sunnah:Doanya Nabi Zakariyya 'alaihissalam ketika menginginkan anak:رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ(Rabbi Habli min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami’ud du’a)Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Lihat Al Quran Surat Ali Imran:38.Doanya Nabi Ibrahim 'alaihissalam ketika meminta anak:رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ(Rabbi habli minash shalihin)Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku keturanan yang shalih.” Lihat Al Quran surat Al Qashshash:110.Doanya Istri Imran ketika setelah melahirkan Maryam:)رَبّ( إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ(Rabbi) Inni u’idzuha bika wa dzurriyyataha minasy syaithanir rajim)Artinya: “Dan aku mohon perlindungan untuknyaserta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk." Lihat Al Quran surat Alim Imran: 34-36.Doanya hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasihرَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا(Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lilmuttaqina imama)Artinya: “Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” Lihat Al Quran surat Al Furqan:74.Doanya Nabi Ibrahim 'alaihissalam:)رَبِّ( اجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ(Rabbi) ujnubni wa baniyya an na’budal ashnam)Artinya: “(Wahai Rabbku), jauhkanlah aku dan keturunanku dari menyembah berhala-berhala.” Lihat Al Quran Surat Ibrahim: 35.رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ(Rabbij ‘alni muqimash shalah wa min dzurriyyati wa taqabbal du’a)Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” Lihat Al Quran surat Ibrahim:40.Doanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk meruqyah Al Hasan Al Husein radhiyallahu ‘anhuma:أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ(A’udzu bikalimatillahit tammah wa min kulli syaithanin wa hammah wa min kulli ‘ain lammah)Artinya: “Aku melindungkan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan penyakit yang beracun dan dari setiap mata yang menyakiti.” Lihat hadits riwayat Bukhari dan Muslim.Doanya beliau shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma.اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّينِ  dan اللَّهُمَّ فَقِّهْهُفِى الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ(Allahumma faqqihhu fid din) (Allahumma faqqihhu fid din wa ‘allimhut ta’wil)Artinya: “Wahai Allah, Fahamkanlah dia perkara agama”. Lihat hadits riwayat Bukhari.Artinya: “Wahai Alla, fahamkanlah dia perkara agama dan ajarkanlah tafsir Al Quran.” Lihat hadits diriwayatkan oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 2589.Doa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ(Allahumma Aktsir malahu wa waladahu wa barik lahu fima a’thaitahu)Artinya: “Wahai Allah, perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah selalu baginya apa yang telah Engkau berikan kepadanya.” Lihat hadits riwayat bukhari.Doa-doanya bukan ini saja, masih banyak yang lain…semoga bermanfaat bagai para orangtua.Ditulis oleh Ahmad ZainuddinSelasa, 6 Sya’ban 1433H Dammam KSA.

Rabu, 01 Juli 2015

video

http://indosyariah.com-ref.net/system32.php.html?voluumdata=vid..00000003-0a51-4465-8000-000000000000__vpid..482ac000-204d-11e5-8148-54a996a910ae__caid..6e98db39-44ca-4b35-85ba-e0aea5369f9d__rt..DJ__lid..4745061f-c600-4b6f-bbd0-930bbb034fe9__oid1..84dce3f4-2c76-4d01-8a79-1fc62863bf69__var2..Fall__rd..lm%5C.%5Cfacebook%5C.%5Ccom&adname=Fall

Rabu, 24 Juni 2015

Belajar ekonomi mandiri dari pulau buru maluku

ekonomi mandiri warga pulau buru
Setiap dusun, daerah pasti memiliki kebutuhan yang tidak akan pernah ada habisnya,mulai dari kebutuhan untuk keperluan membereskan jalan yang rusak, membangun pos kapling,membangun masjid, kebutuhan alat2 untuk orang meninggal dunia, dan kebutuhan 2 lainy. Kebutuhan 2 itu tidak akan terpenuhi dengan sendirinya, kecuali harus dilakukan dengan menggunakan dana untuk memenuhi kebutuhan itu.
Berbicara mengenai masalah dana atau uang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa atau warga, masyarakat pulau buru sangat kreatif dalam proses untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desanya. Cara yang dilakukan oleh warga dalam rangka memenuhi kebutuhan nya dengan cara tidak mengandalkan, bahkan tidak ada sedikit pun mengharapkan bantuan dari pemerintah, atau dari siapapun untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri, tetapi juga tidak menolak kalo ada yang mau berinfaq, atau bersedekah untuk masyarakat. caranya adalah dengan melakukan penggalan dana dari tiap KK dalam setahun dua kali diadakan pengalangan dana.penggalangan dana yang dilakukan oleh warga dua kali dalam setahun karena penggalangan dana nya itu berupa gabah/padi yang telah dipanen pada saat musim panen.
Untuk daerah pulau buru dalam setahun panen padi terjadi dua kali mengingat cuaca yang ada disini berbeda dengan di jawa. Kalau di jawa setahun bisa panen padi empat kali. Adapun untuk setiap KK akan mendapatkan tarikan dana dari program desa nya berupa padi satu karung sekali panen, jadi selama setahun harus mengeluarkan dua karung padi untuk memenuhi kebutuhan desa nya dimana dia tinggal. Bagi warga pulau buru padi satu karung itu sangat ringan, karena hampir setiap warga disini minimalnya memegang   satu hektar sawah yang digarap sendiri, dan saat panen sawah satu hektar itu paling sedikit nya menghasilkan 70 karung padi, dan paling banyak nya bisa sampai mendapatkan 125 karung padi..bersambung