Rabu, 15 Juli 2015

Khatbah lanjutan

Kepada para pemimpin bangsa, kami ingatkan anda semua untuk bertakwa kepada Allah dalam mengurus 250 juta hamba Allah di negeri ini. Dengan otoritas kekuasaan, anda dapat melakukan dan memimpin rakyat menuju kebaikan, menjadikan negeri kita baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafuur. Jalankan kekuasaan dengan adil, bersihkan perilaku keji dari masyarakat, berantas korupsi dengan sungguh-sungguh dimulai dari diri & keluarga anda, lingkaran jajaran & partai anda secara totalitas, pilih dan angkatlah pejabat yang ahli & amanah, agar rakyat kita sejahtera, bahagia dunia-akhirat.  Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, As-Sunnah sebagai penerang, jika tidak makakesengsaraan telah menanti di dunia ini sebelum di akhirat. Bimbinglah rakyat kita ke arah yang Allah ridhai. Allah Ta’ala berfirman:وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى“Dan siapa yang berpaling dari peringatanKu, maka baginya kehidupan yang sempit dan akan Kami bangitkan ia pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha:124).Kepada kaum muslimah, harapan kebaikan bangsa ini juga bertumpu kepadamu, baik dan buruknya umat ini ada di tanganmu. Jagalah kehormatanmu, kenakanlah hijabmu yang syar'i dan benar, bukan untuk sebatas mode (fesyen), sehingga menjadi ajang pamer aurat dalam bentuk yang lain.Kepada anda segenap istri, jadilah pelabuhanhati bagi suami anda, tempat berlabuh, dan melipur lara. Jadilah al-Wadud, istri yang cintanya buat suami sejati karena Allah, taatlah kepadanya dalam ketaatan kepada Allah.Kepada anda, wahai pemuda, harapan umat dan bangsa! Jadilah pemuda beriman yang tangguh! Tirulah para pemuda Ashabul Kahfi, yang tidur merekapun dapat menggetarkan musuh, karena mereka adalah:إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rab mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi:13).Jangan terperdaya dengan tipu daya syethan, hingga masa muda hanya diisi dengan hura-hura. Ingatlah bahwa semua ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Hiasi  masa muda dengan Al-Qur’an. Baca, telaah, hapal, dan amalkan, maka niscaya anda akan menjadi pemuda paling bahagia.Kepada para sahabat, segenap insan media dan para pemilik media yang baik hati, anda adalah salah satu pilar peradaban umat, kokohkan pilar itu dengan iman dan keluhuran budi, jadikan profesi anda untuk membangun masyarakat  yang cerdas dan beriman, bukan menjadi alat pembodohan, corong penistaan agama, loud speaker liberalisme, dan kanal dekadensi moral generasi muda kita.Kepada para ayah dan bunda kami, para abi dan ummi yang dirindu, hadirlah dalam hari- hari dan dalam jiwa buah hati anda. Hadirlah dengan Al-Qur’an, hadirlah dengan cinta sepenuh jiwa mengantar mereka menjadi pejuang-pejuang Islam sejati. Tahukah Anda bahwa buah hati kita kadang menangis dalamhati karena kelakuan kita yang buruk, karena kata-kata kita pedas, atau karena tidak hadirnya kita pada saat mereka butuh dan rindu kepada kita??Basuhlah air mata jiwa mereka dengan senyuman. Belai hati mereka dengan tilawah Qur’an, Hidupkan dalam sikap mereka kelembutan dan ketawadhu’an Abu Bakr As-Shiddiq. Bangkitkan pada jiwa mereka semangat dan ketegasan Umar bin Khattab. Gelorakan pada jiwa mereka jihad Khalid bin Walid. Cemerlangkan pikiran mereka dengan kecerdasan Ali bin Abi Thalib. Tumbuh suburkan empatinya dengan kedermawanan Usman bin Affan. Dan, bangunlah kelembutanjiwa mereka dengan sifat hikmah dan kebijaksanaan Abu Ubaidah bin al-Jarrah. Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in.Kepada para ustadz, dan alim ulama, guru dan panutan kami, pembimbing hati dan jiwa kami, ketahuilah bahwa kami mencintai anda sekalian hanya karena Allah semata, maka bersikap teguhlah di jalanmu, pandulah kami dengan ilmu Allah yang dikaruniakan kepadamu, yakinlah bahwa umat berada di belakangmu menyokong dakwah yang engkau tebarkan, dan yang paling utama, bahwa Allah di atasMu akan selalu membimbing dan menolongmu.Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Laa Ilaha Illallahu Wallahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil HamduBulan Ramadhan adalah mata rantai kebaikanyang hendaknya tidak terputus dengan berakhirnya bulan suci ini. Ramadhan ibarat kepompong bagi ulat. Ulat yang ingin berubah menjadi kupu-kupu, maka ia pun memutuskan untuk berpuasa, dengan cara berdiam diri dalam beberapa minggu, bulu-bulunya pun mulai rontok, berubah menjadi kepompong. Ulat yang berhasil menekuni kesunyiannya dalam kepompong, kelak ia akan terbang menjadi kupu-kupu yang cantik dan menawan. Puasa ala ulat adalah cermin buat kita bahwa puasa yang sejati harus melahirkan sosok muslim baru yang lebih baik, mempesona dan menebar manfaat. Ramadhan adalah tempaan karantina khusus nan universal, di dalamnya seorang muslim benar-benar menempa dirinya. Bila ia sukses mengikuti segala rangkaian ibadah Ramadhan, ia terjamin istiqamah seumur hidupnya. Sikap istiqamah inilah kelak yang menghantarkannya ke surga.Kaum muslimin yang berbahagia, akhirnya, marilah kita semua menundukkan hati dengan penuh harap kepada Allah, memanjatkan doa kepadaNya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar