Rabu, 24 Juni 2015

Belajar ekonomi mandiri dari pulau buru maluku

ekonomi mandiri warga pulau buru
Setiap dusun, daerah pasti memiliki kebutuhan yang tidak akan pernah ada habisnya,mulai dari kebutuhan untuk keperluan membereskan jalan yang rusak, membangun pos kapling,membangun masjid, kebutuhan alat2 untuk orang meninggal dunia, dan kebutuhan 2 lainy. Kebutuhan 2 itu tidak akan terpenuhi dengan sendirinya, kecuali harus dilakukan dengan menggunakan dana untuk memenuhi kebutuhan itu.
Berbicara mengenai masalah dana atau uang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa atau warga, masyarakat pulau buru sangat kreatif dalam proses untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desanya. Cara yang dilakukan oleh warga dalam rangka memenuhi kebutuhan nya dengan cara tidak mengandalkan, bahkan tidak ada sedikit pun mengharapkan bantuan dari pemerintah, atau dari siapapun untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri, tetapi juga tidak menolak kalo ada yang mau berinfaq, atau bersedekah untuk masyarakat. caranya adalah dengan melakukan penggalan dana dari tiap KK dalam setahun dua kali diadakan pengalangan dana.penggalangan dana yang dilakukan oleh warga dua kali dalam setahun karena penggalangan dana nya itu berupa gabah/padi yang telah dipanen pada saat musim panen.
Untuk daerah pulau buru dalam setahun panen padi terjadi dua kali mengingat cuaca yang ada disini berbeda dengan di jawa. Kalau di jawa setahun bisa panen padi empat kali. Adapun untuk setiap KK akan mendapatkan tarikan dana dari program desa nya berupa padi satu karung sekali panen, jadi selama setahun harus mengeluarkan dua karung padi untuk memenuhi kebutuhan desa nya dimana dia tinggal. Bagi warga pulau buru padi satu karung itu sangat ringan, karena hampir setiap warga disini minimalnya memegang   satu hektar sawah yang digarap sendiri, dan saat panen sawah satu hektar itu paling sedikit nya menghasilkan 70 karung padi, dan paling banyak nya bisa sampai mendapatkan 125 karung padi..bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar